Pelajaran TIK adalah pelajaran yang mudah, tinggal kita para siswa khususnya siswa SMPK PENABUR HI mau banyak latihan utamanya praktek setelah kita menguasai praktek tinggal kita konversikan ke teori. Semuanya menjadi mudah asalkan kita mau berusaha.

Kuatnya Pertahanan LINUX

Mengapa virus komputer lebih banyak menyerang Windows daripada Linux ?

Seperti halnya Windows, di Linux anda juga bisa menemui virus komputer. Bahkan virus komputer di Linux sudah ada sejak tahun 95an. Namun mengapa kita jarang mendengar berita tentang virus komputer di Linux ?

Ada beberapa sebab dan pandangan mengapa kita lebih banyak mendengar serangan virus komputer di Windows daripada di Linux.

  • Pengguna Linux masih sedikit, jadi belum banyak virus yang dibuat
    Pengguna Linux memang jauh lebih sedikit dibandingkan Windows. Ini merupakan salah satu alasan mengapa tidak banyak pembuat virus yang menjadikan Linux sebagai sasaran. Namun bukan berarti kalau Linux sudah memiliki banyak pengguna, nantinya akan banyak orang yang tertarik untuk membuat virus Linux. Alasan berikut akan menjelaskannya.
  • Sistem keamanan Linux jauh lebih bagus daripada Windows
    Dari awal dibuat, Windows sudah memiliki banyak lubang keamanan, yang kemudian dimanfaatkan virus komputer untuk berkembang biak. Berbeda dengan Linux yang menggunakan sistem keamanan jauh lebih ketat, misalnya :
    • Setiap user memiliki hak akses dan properti yang berbeda-beda. Jika virus tidak memiliki hak akses, maka virus tersebut tidak akan bisa menyerang.
    • Default user Linux adalah user biasa, bukan Root (Administrator di Windows), ini menyebabkan virus tidak memiliki hak akses penuh sehingga lebih susah untuk menyerang sistem Linux. Bandingkan dengan Windows yang default usernya adalah Administrator sehingga menyebabkan virus memiliki hak akses penuh atas komputer.

Sistem keamanan yang jauh lebih baik dan lebih menyusahkan ruang gerak virus inilah yang sebenarnya menyebabkan mengapa virus jarang menyerang Linux.

  • Tidak ada tool yang memudahkan pembuatan virus di Linux
    Di Windows, Anda bisa menemukan banyak tool untuk membuat virus yang notabene sangat mudah untuk dipergunakan. Anda tidak perlu menjadi seorang ahli virus untuk membuat virus di Windows. Bahkan karena begitu mudahnya, anak SMPpun sekarang bisa dengan mudah membuat virus. Kemudahan yang ditawarkan Windows ternyata bisa menjadi boomerang untuk ‘merusak’ Windows. Bagaimana dengan Linux …? Selain memiliki sistem keamanan yang lebih susah untuk ditembus virus komputer, Linux juga tidak mempunyai tool pembuat virus ini. Jadi wajar kalau tidak banyak orang yang membuat virus di Linux.
  • Pembuat virus komputer adalah orang Linux …?!
    Pandangan ini boleh dibilang muncul dari orang yang anti-Linux. Sayangnya pandangan ini tidak terbukti kebenarannya. Virus komputer di PC pertama kali muncul tahun 1986 – yang dikenal sebagai virus Brain – dan dibuat oleh programmer dari Pakistan. Pada masa itu komputer masih menggunakan DOS (Windows baru muncul versi 1.0 dan Linux belum dibuat – lihat Sejarah Pengembangan Linux). Jadi, sangatlah tidak masuk akal kalau mengatakan pembuat virus adalah orang Linux.
    NB : Penulis sendiri mengenal Linux baru beberapa tahun belakangan ini, namun sudah pernah membuat virus komputer jauh sebelum menggunakan Linux, bahkan menggunakan Windows-pun belum, karena semuanya saat itu masih berbasis DOS.

Karena virus jarang ada di Linux dan lebih susah untuk untuk berkembang biak, maka boleh dibilang Linux jauh lebih bebas dari gangguan virus dibandingkan Windows. Sebagai bukti … mulai dari saat beralih ke Linux sampai saat mengetik artikel ini, penulis belum pernah sekalipun terganggu dengan virus di Linux.

Bahkan prediksi-prediksi pakar anti virus yang menyatakan Linux akan menjadi sasaran virus tidak ada satupun yang terbukti. Coba lihat saduran informasi dari para pakar anti virus berikut:

Anggapan bahwa Linux bebas virus, bisa jadi sirna di masa yang akan datang. Sistim operasi open source itu diperkirakan akan jadi target virus dalam tiga tahun mendatang. “Virus bukan hanya untuk Microsoft saja, Linux paling cepat tiga tahun lagi bakal jadi target serangan virus,” Itu sudah seperti hukum alam di pasar,” jelas spesialis anti virus Alfons Tanujaya dari Vaksincom kepada detikinet di Wisma Purna Batara Jakarta, Rabu (Detikinet, 21/9/2005).

“Tentu saja kita akan melihat lebih banyak virus di Windows, tetapi Linux akan menjadi target karena penggunaan Linux sudah semakin meluas” kata Raimond Genes, presiden antivirus Trend Micro Eropa.

Jack Clarke, manajer produk McAfee Eropa, berkata: “Pada kenyataannya membuat virus di Linux itu mudah karena sifatnya yang open source dan kodenya tersedia. Jadi kita akan melihat lebih banyak virus Linux karena Linux sudah semakin banyak digunakan dan populer.” (Vnunet, 5/12/2001)

Tiga petinggi perusahaan anti virus ternama – Vaksincom, TrendMicro, McAfee – memberikan prediksi yang salan tentang virus di Linux. Tujuh tahun telah lewat dan Linux relatif masih aman dari gangguan virus.



Read more: http://www.pclinux3d.com/virus/mengapa-virus-komputer-lebih-banyak-menyerang-windows-daripada-linux.html#ixzz1JTVJ0JMR

Benarkah Linux "GRATIS"

Pernahkah Anda mendengar suatu pernyataan yang mengatakan bahwa Linux itu gratis ? Saya yakin ... semua pengguna komputer, baik yang belum, sedang, akan atau telah menggunakan Linux pasti pernah mendengar pernyataan semacam ini.

Benarkah Linux itu gratis ...???

It's not about Free ... it's FREEDOM

Linux itu Free ... begitu banyak pernyataan yang sering kita dengarkan. Kata Free jika diartikan dalam bahasa Indonesia ternyata mempunyai 2 arti, yaitu gratis dan bebas. Kata gratis dan bebas jelas berbeda artinya. Misalnya kataFree Sex ... pernahkah Anda mengartikannya sebagai sex gratis ... ? Tentu saja tidak, karena dalam hal ini free sex mempunyai arti sex bebas yang artinya jelas sangat berbeda dengan sex gratis.

Nah, sayangnya di Indonesia ternyata banyak orang lebih suka mengkaitkan Linux dengan arti kata gratis, bukannya bebas atau merdeka. Padahal ...Richard Stallman - pendiri Free Software Foundation (FSF), dalam bukunyaFree as in FREEDOM - lebih mengkaitkan Linux dengan kata bebas atau merdeka, bukannya gratis.

Jadi, Linux - menurut pendiri FSF - bukanlah berbicara tentang Free (Gratis), tapi Freedom (Kebebasan).

Kesalahan tentang Linux yang terus berlanjut

Namun ... entah mengapa di Indonesia kata kebebasan dan kemerdekaan ternyata lebih sulit diucapkan daripada kata gratis. Tidak mengherankan jika sampai sekarangpun masih cukup banyak penggiat Linux yang lebih suka menyebutkan Linux itu Gratis daripada Bebas atau Merdeka.

Tapi sebetulnya, sedikit banyak hal ini bisa kita mengerti ... karena ternyata usaha untuk memasyarakatkan Linux di Indonesia memang bukanlah pekerjaan mudah. Banyak pengguna komputer di Indonesia yang sudah terbuai dan terlelap dengan kenyamanan penggunaan perangkat lunak bajakan dan bahkan sudah terikat erat pada belenggu perangkat lunak seperti halnya pecandu rokok atau narkotika yang susah melepaskan ketergantungannya.

Itulah sebabnya mengapa kata gratis lebih banyak dipakai untuk memperkenalkan Linux daripada kata bebas atau merdeka. Karena pada kenyataannya memang lebih mudah untuk menyodorkan sesuatu yang gratis daripada mengajak seseorang untuk berjuang melepaskan diri dari kenyamanan yang sudah mengikat dan membelenggunya selama berpuluh-puluh tahun.

Mengapa Linux dikomersilkan ?

Pertanyaan berikutnya ... kalau Linux memang gratis, mengapa harus dikomersilkan ?
Apakah diperbolehkan dan pantas memperdagangkan sesuatu jika ternyata itu bisa kita dapatkan secara gratis ...?

Sebelum menjawabnya, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

  • Pernahkah Anda melihat situs yang memperdagangkan CD / DVD Linux ...?
  • Pernahkah Anda melihat majalah tentang Linux dijual toko-toko buku ...?
  • Pernahkah Anda melihat penerbit buku ternama menjual buku-buku Linux ?
  • Pernahkah Anda membaca penawaran pelatihan Linux yang ternyata tidak murah harganya ...?

Apa jawaban Anda ...? Tidak pernah ...? Bohong ...!!!
Bahkan di situs inipun Anda jelas-jelas bisa melihat CD/DVD/Buku Linux dijual ... dan tidak diberikan secara gratis.

Bahkan kalau mau diperpanjang lagi, daftar pihak yang mengkomersilkan Linux ternyata sangat panjang, dan juga sudah merambah ke perusahaan skala multinasional. Tidak percaya ...?!!!

Mengapa perusahaan besar menjual Linux ?

Coba simak daftar perusahaan besar berikut ini yang telah mengkomersilkan Linux :

  • Motorola, Panasonic, HTC, Samsung, OpenMoko, Accton, Grundig, DLink, Haier, dan masih banyak lagi telah menjual ponsel berbasis Linux (lihat di situs Linux Devices)
  • HP, Dell, Everex, Asus, Acer dan masih banyak perusahaan komputer lainnya menjajakan Linux untuk komputernya.
  • Disney/Pixar, Dreamworks, Sony, ILM dan banyak studio film lainnya menggunakan Linux untuk memproduksi film-filmnya. Apakah Anda bisa melihat film-filmnya secara gratis ... ? tentu saja tidak. Bahkan untuk melihat film bajakannyapun Anda tidak bisa mendapatkannya secara gratis.
  • Google - si raksasa mesin pencari - ternyata menggunakan Linux untuk komputernya, tapi mengapa juga ikut mengkomersilkan produknya (baca : AdWords) ?
    So, what open-source software does Google use itself?
    DiBona: We use the Linux kernel. We've got the GNU tools, we use a lot of the compiler collection from the Free Software Foundation (FSF). We use some Apache libraries--we don't use the Apache Web servers so often, but we do use a lot of their libraries. We use a lot of OpenSSL and OpenSSH. We use languages like Python and C. We use a fair amount of MySQL, all kinds of things.
  • Microsoft - si raksasa perangkat lunak yang menganggap Linux sebagai kanker - ternyata kemudian juga mengkomersilkan Linux melalui tangan rekanannya, Novell.

Jadi ... kalau Linux memang Gratis, mengapa begitu banyak pihak yang mengkomersilkannya ...? Apakah layak dan pantas mengkomersilkan 'barang gratisan' seperti Linux ?

Linux itu [TIDAK] Gratis
Betul ... Linux itu [pada dasarnya memang] Gratis ...!
Namun untuk mendapatkan sesuatu yang gratispun terkadang tidak bisa kita dapatkan secara gratis ... Bingung ?!! Contoh berikut memperjelas apa yang dimaksud diatas :

  • Request CD Linux ke Canonical : bayar akses Internet dan listrik plus biaya pos
  • Minta CD Linux dari Pemerintah : dananya dari mana ? pejabat ... ? enggaklah, semua itu dibayar dari duit rakyat.
  • Download Linux langsung dari Internet : bayar akses Internet dan listrik plus kemudian burning ISOnya ke CD/DVD
  • Pesan CD/DVD dari toko Linux : bayar beberapa ribu sampai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah
  • Copy CD/DVD Linux dari teman : bayar CD/DVD kosong dan listrik untuk burning
  • Langganan Majalah Linux : bayar beberapa puluh ribu rupiah setiap bulan
  • Belajar dari buku Linux : keluar duit buat beli di toko-toko buku
  • Belajar dari tempat pelatihan Linux : lagi-lagi bayar, dan biasanya tidak murah
  • Iklan di Google Adwords yang ternyata juga pakai Linux : siapa bilang gratis ...?
  • Beli Motorola Krave yang Linux-based : bayar juga bro .. mana ada yang gratis ?
  • Beli Asus EeePC yang juga Linux-based : gratis ...? bisa ...! nanti saya minta Asus jadi sponsor situs PC LINUX buat bagi-bagi EeePCLinux gratis :)

Apakah Anda masih yakin bahwa Linux itu 100% gratis ... ? Atau Anda masih tetap ngotot menginginkan Linux secara gratis seperti yang terjadi di percakapan ini (lucu tapi cukup menjengkelkan, dan sayangnya hal seperti ini banyak ditemui di Indonesia :).

Jelas sudah bahwa apa yang didengung-dengungkan sebagai Linux itu Gratis adalah suatu kebohongan besar. Jangan pernah percaya kalau ada yang berkata Linux itu gratis. Untuk mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux jelas ada harga yang harus dibayar. Apalagi jika Anda ingin meraih kebebasan dan melepaskan diri dari belenggu perangkat lunak bajakan, tentu saja ada perjuangan yang tidak akan pernah bisa Anda dapatkan secara gratis.

Bahkan bangsa kitapun harus berjuang keras untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Hal yang sama juga berlaku bagi kita jika ingin mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux. Anda harus berani berjuang untuk melepaskan diri dari kenyamanan yang telah disediakan oleh perangkat lunak bajakan selama berpuluh-puluh tahun. Ada harga yang harus Anda bayar untuk meraih Freedom (Kebebasan dan Kemerdekaan), dan tentu saja itu tidak bisa didapatkan secara Free (gratis).

Percayalah teman ... perjuangan itu perlu. Terbelenggu 28 tahun (bacaSejarah Sistem Operasi Dari Dos, Windows sampai Linux) bukan berarti kita harus menyerah kalah pada keadaan dan menjadikannya sebagai alasan untuk terus terikat pada belenggu kenyamanan perangkat lunak bajakan. Bahkan setelah 350 tahun-pun kita masih bisa bangkit meraih kebebasan dan kemerdekaan.

Namun ... tentu saja kita tidak perlu mengulang kesalahan itu sekali lagi. Cukup sudah 28 tahun untuk terbelenggu, Anda tidak perlu menunggu 350 tahun lagi. Perjuangan untuk meraih Kebebasan dan Kemerdekaan ini memang berat dan tentu saja tidak Gratis. Namun, jika Anda ingin melihat Indonesia Bangkit, mulailah dari diri Anda sendiri, mulailah dengan membebaskan isi komputer Anda dari belenggu perangkat lunak bajakan.

Jadi ... sekali lagi jangan pernah percaya kalau ada yang berkata Kebebasan dan Kemerdekaan Linux itu Gratis.

Linux ... Free as in FREEDOM
Imagine a place …
Where everything is possible
Where everyone can fly
Be Linux ... Be Free

Video Clip : Be Linux - Be Free

Sumber : PC LINUX

Sejarah Sistem Operasi

Sejarah Sistem Operasi dari DOS, Windows sampai Linux

Jangan melupakan sejarah …!
Kalimat ini bukan hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di dunia komputer, khususnya dunia sistem operasi.

Mempelajari sejarah memang menarik, bahkan sekalipun itu hanya sejarah sistem operasi / operating system (OS) suatu komputer. Paling tidak dengan mempelajari sejarah sistem operasi komputer, wawasan kita bertambah luas dan tidak hanya berkutat pada satu sistem operasi saja.

Artikel ini akan menguraikan sejarah sistem operasi dari DOS, Mac, Windows, BSD, sampai Linux.

1980

  • QDOS : Tim Paterson dari Seattle Computer menulis QDOS yang dibuat dari OS terkenal pada masa itu, CP/M. QDOS (Quick and Dirty Operating System) dipasarkan oleh Seatle Computer dengan nama 86-DOS karena dirancang untuk prosesor Intel 8086.
  • Microsoft : Bill Gates dari Microsoft membeli lisensi QDOS dan menjualnya ke berbagai perusahaan komputer.

1981

  • PC­ DOS : IBM meluncurkan PC­ DOS yang dibeli dari Microsoft untuk komputernya yang berbasis prosesor Intel 8086.
  • MS­ DOS : Microsoft menggunakan nama MS­ DOS untuk OS ini jika dijual oleh perusahaan diluar IBM.

1983

  • MS­ DOS 2.0 : Versi 2.0 dari MS­ DOS diluncurkan pada komputer PC XT.

1984

  • System 1.0 : Apple meluncurkan Macintosh dengan OS yang diturunkan dari BSD UNIX. System 1.0 merupakan sistem operasi pertama yang telah berbasis grafis dan menggunakan mouse.
  • MS ­DOS 3.0 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.0 untuk PC AT yang menggunakan chip Intel 80286 dan yang mulai mendukung penggunaan hard disk lebih dari 10 MB.
  • MS ­DOS 3.1 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 3.1 yang memberikan dukungan untuk jaringan.

1985

  • MS ­Windows 1.0 : Microsoft memperkenalkan MS­Windows, sistem operasi yang telah menyediakan lingkungan berbasis grafis (GUI) dan kemampuan multitasking. Sayangnya sistem operasi ini sangat buruk performanya dan tidak mampu menyamai kesuksesan Apple.
  • Novell Netware : Novell meluncurkan sistem operasi berbasis jaringan Netware 86 yang dibuat untuk prosesor Intel 8086.

1986

  • MS­ DOS 3.2 : Microsoft meluncurkan MS­ DOS 3.2 yang menambahkan dukungan untuk floppy 3.5 inch 720 KB.

1987

  • OS/2 : IBM memperkenalkan OS/2 yang telah berbasis grafis, sebagai calon pengganti IBM PC DOS.
  • MS­ DOS 3.3 : Microsoft meluncurkan MS­ DOS 3.3 yang merupakan versi paling populer dari MS DOS.
  • Windows 2.0 : Windows versi 2.0 diperkenalkan.
  • MINIX : Andrew S. Tanenbaum mengembangkan Minix, sistem operasi berbasis Unix yang ditujukan untuk pendidikan. MINIX nantinya menginspirasi pembuatan Linux.

1988

  • MS­ DOS 4.0 : Microsoft mengeluarkan MS­DOS 4.0 dengan suasana grafis.
  • WWW : Proposal World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners­Lee.

1989

  • NetWare/386 (juga dikenal sebagai versi 3) diluncurkan oleh Novell untuk prosesor Intel 80386.

1990

  • Perpisahan : Dua perusahaan raksasa berpisah, IBM berjalan dengan OS/2 dan Microsoft berkonsentrasi pada Windows.
  • Windows 3.0 : Microsoft meluncurkan Windows versi 3.0 yang mendapat sambutan cukup baik.
  • MS­Office : Microsoft membundel Word, Excel, dan PowerPoint untuk menyingkirkan saingannya seperti Lotus 1­2­3, Wordstar, Word Perfect dan Quattro.
  • DR DOS : Digital Research memperkenalkan DR DOS 5.0.

1991

  • Linux 0.01 : Mahasiswa Helsinki bernama Linus Torvalds mengembangkan OS berbasis Unix dari sistem operasi Minix yang diberi nama Linux.
  • MS DOS 5.0 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 5.0 dengan penambahan fasilitas full­-screen editor, undelete, unformat dan Qbasic.

1992

  • Windows 3.1 : Microsoft meluncurkan Windows 3.1 dan kemudian Windows for Workgroups 3.11 di tahun berikutnya.
  • 386 BSD : OS berbasis Open Source turunan dari BSD Unix didistribusikan oleh Bill Jolitz setelah meninggalkan Berkeley Software Design, Inc (BSDI). 386 BSD nantinya menjadi induk dari proyek Open Source BSD lainnya, seperti NetBSD, FreeBSD, dan OpenBSD.
  • Distro Linux : Linux didistribusikan dalam format distro yang merupakan gabungan dari OS plus program aplikasi. Distro pertama Linux dikenal sebagai SLS (Softlanding Linux System).

1993

  • Windows NT : Microsoft meluncurkan Windows NT, OS pertama berbasis grafis tanpa DOS didalamnya yang direncanakan untuk server jaringan.
  • Web Browser : NCSA memperkenalkan rilis pertama Mosaic, browser web untuk Internet.
  • MS­ DOS 6.0 : Microsoft memperkenalkan MS­DOS 6.0 Upgrade, yang mencakup program kompresi harddisk DoubleSpace.
  • Slackware : Patrick Volkerding mendistribusikan Slackware Linux yang menjadi distro populer pertama di kalangan pengguna Linux.
  • Debian : Ian Murdock dari Free Software Foundation (FSF) membuat OS berbasis Linux dengan nama Debian.
  • MS­ DOS 6.2 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 6.2.
  • NetBSD : Proyek baru OS berbasis Open Source yang dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan menggunakan nama NetBSD.
  • FreeBSD : Menyusul NetBSD, satu lagi proyek yang juga dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan nama FreeBSD.

1994

  • Netscape : Internet meraih popularitas besar saat Netscape memperkenalkan Navigator sebagai browser Internet.
  • MS­DOS 6.22 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 6.22 dengan program kompresi bernama DriveSpace. Ini merupakan versi terakhir dari MS DOS.
  • FreeDOS : Jim Hall, mahasiswa dari Universitas Wisconsin­River Falls Development mengembangkan FreeDOS. FreeDOS dibuat setelah Microsoft berniat menghentikan dukungannya untuk DOS dan menggantikannya dengan Windows 95.
  • SuSE : OS Linux versi Jerman dikembangkan oleh Software und System Entwicklung GmbH (SuSE) dan dibuat dari distro Linux pertama, SLS.
  • Red Hat : Marc Ewing memulai pembuatan distro Red Hat Linux.

1995

  • Windows 95 : Microsoft meluncurkan Windows 95 dengan lagu Start Me Up dari Rolling Stones dan terjual lebih dari 1 juta salinan dalam waktu 4 hari.
  • PC DOS 7 : IBM memperkenalkan PC DOS 7 yang terintegrasi dengan program populer pengkompres data Stacker dari Stac Electronics. Ini merupakan versi terakhir dari IBM PC DOS.
  • Windows CE : Versi pertama Windows CE diperkenalkan ke publik.
  • PalmOS : Palm menjadi populer dengan PalmOS untuk PDA.
  • OpenBSD : Theo de Raadt pencetus NetBSD mengembangkan OpenBSD.

1996

  • Windows NT 4.0 : Microsoft meluncurkan Windows NT versi 4.0

1997

  • Mac OS : Untuk pertama kalinya Apple memperkenalkan penggunaan nama Mac OS pada Mac OS 7.6.

1998

  • Windows 98 : Web browser Internet Explorer menjadi bagian penting dari Windows 98 dan berhasil menumbangkan dominasi Netscape Navigator.
  • Server Linux : Linux mendapat dukungan dari banyak perusahaan besar, seperti IBM, Sun Microsystem dan Hewlet Packard. Server berbasis Linux mulai banyak dipergunakan menggantikan server berbasis Windows NT.
  • Google : Search Engine terbaik hadir di Internet dan diketahui menggunakan Linux sebagai servernya.
  • Japan Goes Linux : TurboLinux diluncurkan di Jepang dan segera menjadi OS favorit di Asia, khususnya di Jepang, China dan Korea.
  • Mandrake : Gael Duval dari Brazil mengembangkan distro Mandrake yang diturunkan dari Red Hat.

1999

  • Support : Hewlett Packard mengumumkan layanan 24/7 untuk distro Caldera, Turbo Linux, Red Hat dan SuSE.
  • Corel Linux : Corel pembuat program Corel Draw, yang sebelumnya telah menyediakan Word Perfect versi Linux, ikut membuat OS berbasis Linux dengan nama Corel Linux dan yang nantinya beralih nama menjadi Xandros.

2000

  • Mac OS/X : Mac OS diganti dengan mesin berbasis BSD Unix dengan kernel yang disebut sebagai Mac OS/X.
  • Windows 2000: Microsoft meluncurkan Windows 2000 sebagai penerus Windows NT.
  • Windows Me : Microsoft meluncurkan Windows Me, versi terakhir dari Windows 95.
  • China Goes Linux : Red Flag Linux diluncurkan dari Republik Rakyat China.
  • Microsoft vs IBM : CEO Microsoft Steve Ballmer menyebut Linux sebagai kanker dalam sebuah interview dengan Chicago Sun­Times. Di lain pihak, CEO IBM Louis Gartsner menyatakan dukungan pada Linux dengan menginvestasikan $ 1 milyar untuk pengembangan Linux.

2001

  • Windows XP : Microsoft memperkenalkan Windows XP.
  • Lindows: Michael Robertson, pendiri MP3.com, memulai pengembangan Lindows yang diturunkan dari Debian. Nantinya Lindows berganti nama menjadi Linspire karena adanya tuntutan perubahan nama oleh Microsoft.

2002

  • Open Office : Program perkantoran berbasis Open Source diluncurkan oleh Sun Microsystem.
  • OS Lokal : OS buatan anak negeri berbasis Linux mulai bermunculan, diantaranya Trustix Merdeka, WinBI, RimbaLinux, Komura.

2003

  • Windows 2003 : Microsoft meluncurkan Windows Server 2003.
  • Fedora : Redhat mengumumkan distro Fedora Core sebagai penggantinya. Nantinya ada beberapa distro lokal yang dibuat berbasiskan Fedora, seperti BlankOn 1.0 dan IGOS Nusantara.
  • Novell : Ximian, perusahaan pengembang software berbasis Linux dibeli oleh Novell, begitu juga halnya dengan SuSE yang diakuisisi oleh Novell.
  • LiveCD : Knoppix merupakan distro pertama Linux yang dikembangkan dengan konsep LiveCD yang bisa dipergunakan tanpa harus diinstal terlebih dahulu. Distro lokal yang dibuat dari Knoppix adalah Linux Sehat dan Waroeng IGOS.

2004

  • Ubuntu : Versi pertama Ubuntu diluncurkan dan didistribusikan ke seluruh dunia. Ada beberapa versi distro yang dikeluarkan, yaitu Ubuntu (berbasis Gnome), Kubuntu (berbasis KDE), Xubuntu (berbasis XFCE), dan Edubuntu (untuk pendidikan).

2005

  • Mandriva : Mandrake bergabung dengan Conectiva dan berganti nama menjadi Mandriva.

2006

  • Unbreakable Linux : Oracle ikut membuat distro berbasis Linux yang diturunkan dari Red Hat Enterprise.
  • CHIPLux : Distro lokal terus bermunculan di tahun ini, bahkan Majalah CHIP yang lebih banyak memberikan pembahasan tentang Windows juga tidak ketinggalan membuat distro Linux dengan nama CHIPLux, yang diturunkan dari distro lokal PC LINUX dari keluarga PCLinuxOS (varian Mandriva). CHIPLux merupakan distro lokal pertama yang didistribusikan dalam format DVD.

2007

  • Vista : Setelah tertunda untuk beberapa lama, Microsoft akhirnya meluncurkan Windows Vista. Windows Vista memperkenalkan fitur 3D Desktop dengan Aero Glass, SideBar, dan Flip 3D. Sayangnya semua keindahan ini harus dibayar mahal dengan kebutuhan spesifikasi komputer yang sangat tinggi.

2008

  • 3D OS : Tidak seperti halnya Vista yang membutuhkan spesifikasi tinggi, 3D Desktop di Linux muncul dengan spesifikasi komputer yang sangat ringan. Era hadirnya teknologi 3D Desktop di Indonesia ditandai dengan hadirnya sistem operasi 3D OS yang dikembangkan oleh PC LINUX. Ada beberapa versi yang disediakan, yaitu versi 3D OS untuk pengguna umumserta versi distro warnet Linux dan game center Linux.

Similar Posts:



Read more: http://www.pclinux3d.com/linux/sejarah-sistem-operasi-dari-dos-windows-sampai-linux.html#ixzz1JTPLpSkg